Ketika sebuahkeadaan tak lagi seindah dan berjalan baik-baik saja selayaknya keadaan biasa, maka artinya keadaan tersebut tidak baik-baik saja, dan rumit. Keadaan dimana terjadi ketidakjelasan dan komunikasi yang tidak membaik. Perubahan yang terasa sangat mengganggu sebuah kondisi yang tadinya berjalan baik, dan sewajarnya.

Ini nyata,bukan cerita fiktif atau cerita drama.Tercitra tentang sebuah hubungan yank awalnya hanya dari pertemanan biasa, komunikasi yang selayaknya sebuah pertemanan, dibalut kebersamaan dan komunikasi yang semakin dekat dan hangat. Bersemi  melalui media komunikasi message, phone call dan social media. Keadaan yang tadinya berjalan biasa, berkembang menjadi lebih biasa dan semakin manis.

Pertemuan kedua pribadi yang tak lagi remaja, keduanya sudah mengarah ke hidup yang dewasa. Si prempuan dengan tingkat strata dan status sosial yang mungkin penilaian publik tentang profesi dan keadaan keluarganya. Si Pria dengan status soasialdan keadaan keluarga yang biasa-biasa saja.Menjalin sebuah hubungan dengan jalinan yang merekaawali dengan baik-baiksaja dan dengan niat yang “mungkin” baik dan arahan pandangan untuk pencapaian yang baik pula ke masa depan.

Berjalan dengan waktu yang tidak lama, Pertemuan yang diawali seusai tahun dan babak baru dalam islam ,ya…bulan Syawal,tepat setelah lebaran. Memulai hubungan dan jalinan yang baik dan indah yang mencatat dan mencitrakan hubungan dua individu dengan perasaan suka dan sayang,yang dibalut dalam kemasan cinta dan komitmen. Berjalan dengan komunikasi dan kebersamaan yang baik. berlangsung dengan sistem yang baik dan dengan kepercayaan yang memperkuat jalinan tersebut.

Berlanjut dan semakin menggugus sebuah jalinan yang terbilang mengarah keseriusan dan kepercayaan yang benar adanya. Tetapi taukah,tidak selamanya keadaan baikakan terus ke arah yang baik, tapi kadang dan sesekali akan berkembang menjadi situasi yang tak baikdan bahkan memburuk. Dan, keadaan yang menemani perjalanan kedua insan ini tiba-tiba berubah menjadi keadaan yang semakin terkesan memudar dan berubah kesebuah jalan yang tidak jelas. Entak apa motif yang menjadi rumus perubahan keadaan hubungan keduanya. komunikasipun menjadi tidak baikdan frekuensi bertemu yang biasanya normal tiba-tiba menjadi berubah haluan. Keadaan ini semakin diambang perpisahan ketika antara keduanya tidak ada kekuatan kepercayaan dan kurangnya keberanian untuk saing mempertahankan. Bahkanketika siPria berjuang seolah sendirian untuk memperbaiki keadaan yang terjadi. Tapi seperti merubah bubur untuk menjadi beras….dan alhasil tidak mungkin. Kekuatan usaha dan perjuangan si Pria yang hanya angan-angan berat saja, karena si PErempuan tidak sedemikian berani untuk mempertahankan keadaan kearah yang baik.

Alasan pun bermunculan atas dasar kebaikan bersama, meski tak jelas. Si Perempuan mengalihkan keadaan dengan mengakhiri secara sepihak dan dengan komunikasi yang tidk baik. Apa yang terjadi, si Pria tak sanggup mempertahankan sendiri. Seberapapun kemauan dan usaha yang dia miliki. Berakhir dengan ketidakjelasan, dan sepertinya masih tertinggal rasa keingintahuan dan kepastian yang belum terjawab sampai saat ini.

Keadaan ini sebenarnya bisa diperbaiki, masih sangat mungkin untuk diperbaiki atau diperjuangkan. Mungkin dari perbaikan komunikasi, dan jalinan yang tetap terjaga antara keduanya termasuk dalam salah satu jalan. Dan taukah, Mereka mungkin terjebak dalam ruang keterkaan karena sesuatu masalah yang tidak terselesaikan dengan baik.

 

Dan kisah ini belum ku akhiri dalam catatanku… 🙂